Walaupun metabolisme berlangsung terus-menerus, prosesnya tidak selalu berjalan konstan. Kadang laju metabolisme bisa berjalan cepat, tapi bisa juga lambat karena dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah faktor usia. Proses penuaan menyebabkan tubuh menjadi lebih mudah kehilangan berbagai jaringan tubuh, salah satunya jaringan otot. Penurunan massa otot akan memperlambat proses metabolisme sekaligus menurunkan ketersediaan energi untuk beraktivitas.

Faktor melambatnya metabolisme tubuh tak dapat diubah seiring dengan pertambahan usia, namun setidaknya kita dapat meningkatkan metabolisme dengan mengganti kebiasaan makan sehari-hari. Berikut adalah empat cara yang bisa anda coba agar metabolisme tubuh tetap stabil setelah berusia 50 tahun:

 

1. Konsumsi cabai 

Penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas dapat membantu mempercepat metabolisme tubuh. Senyawa capsaicinoid yang ditemukan di cabai dan ekstrak lada terbukti berperan dalam meningkatkan metabolisme. Studi yang dimuat dalam jurnal Bioscience Reports menemukan, capsaicin --salah satu bentuk capsaicinoid-- mendukung kesehatan metabolisme, terutama menyangkut penurunan berat badan pada individu dengan obesitas. 

Kandungan zat kimia capcaisin yang terdapat didalam cabai, mampu memberikan arahan atau perintah kepada otak untuk membakar sel lemak dengan lebih cepat.

 

2. Menambahkan jahe 

Jahe terbukti meningkatkan thermogenesis atau pembakaran kalori dalam beberapa studi. Jahe diketahui memiliki efek anti-inflamasi, anti-hipertensi, sensitivitas glukosa, dan stimulasi pada saluran pencernaan. Jahe dapat membantu menekan nafsu makan berlebihan, hal ini terjadi karena jahe membantu meningkatkan laju metabolisme tubuh dari hasil kalori yang terbakar.

Rempah ini juga dapat membantu menurunkan berat badan pada individu yang kelebihan berat badan atau obesitas. Pasalnya, jahe kaya akan bahan kimia alami yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu penurunan berat badan. 

 

3. Mengonsumsi oat 

Oat dan biji-bijian utuh lainnya dapat membantu mendukung metabolisme yang sehat pada orang di usia 50 tahunan. Dalam satu studi, ditemukan mengonsumsi biji-bijian utuh sebagai pengganti makanan olahan bisa meningkatkan tingkat metabolisme istirahat seseorang. Asupan oat akan membantu kita untuk merasa kenyang lebih lama serta membakar lemak lebih banyak. 

Oat merupakan sumber pati resisten yang bagus. Setelah mencapai usus besar, pati resisten ini bertindak sebagai sumber makanan bagi bakteri baik di usus. Pati resisten juga menjaga keseimbangan mikroba dengan memberikan rasio yang lebih baik untuk bakteri usus baik dan bakteri usus jahat. Ketika usus sehat, maka kita dapat menjaga nafsu makan serta mendukung metabolisme energi. 

 

4. Makan cokelat 

Coklat hitam kaya akan kandungan flavonoid yang bermanfaat untuk membantu menjaga metabolisme pada orang yang berusia 50 tahun ke atas. Berdasarkan hasil studi yang diterbitkan dalam jurnal Molecules pada 2018, peserta yang mengonsumsi cokelat hitam 2 gram yang mengandung 70% kakao setiap hari selama 6 bulan memiliki aspek metabolisme glukosa yang lebih baik. Hasil itu dibandingkan dengan peserta yang mengonsumsi susu cokelat 2 gram dalam jumlah waktu yang sama. 

Meski cokelat hitam memiliki banyak manfaat, tapi makanlah secukupnya saja jangan berlebihan, karena bisa meningkatkan berat badan. Dan juga, pilih cokelat hitam yang mengandung kakao 70% atau lebih. Sebab, semakin rendah persentase kakao, semakin tinggi persentase tambahan gula pada cokelat tersebut.

 

https://www.eatthis.com/eating-habits-speed-up-metabolism-50